Selasa, 01 Oktober 2013

MENINGKATKAN DAN MEMELIHARA KETERAMPILAN HUBUNGAN SOSIAL


MENINGKATKAN DAN MEMELIHARA KETERAMPILAN HUBUNGAN SOSIAL
Sejak pertama individu dilahirkan, sejumlah orang telah memberikan pesan-pesan yang mempengaruhi perkembangan keterampilan hubungan sosialnya. Pesan-pesan itu bisa memperkuat atau memperlemah efeklivitas hubungan sosial yang bersangkutan. Kadang-kadang pesan yang diberikan seseorang konsisten atau berlawanan dengan perilaku sosial yang ditunjukkan dan kondisi seperti itu bisa berpengaruh secara positif atau negatif. Kekuatan dan kelemahan keterampilan hubungan sosial bias menjadi pe,nghargaan, keberanian, dan kemungkinan munculnya hukuman atau pengabaian baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Terpisah dari hubungan biasa, ketika seseorang berhubungan dengan orang lain akan berfikir tentang apa yang terjadi sebelum, selama dan sesudah melihat perilakunya. Dengan demikian keterampilan hubungan sosial akan tergantung pada kemampuan berfikir seseorang. Kemampuan berfikir seseorang akan berimplikasi terhadap kemampuan memilih tindakan dan berdampak terhadap diri sendiri dan orang lain. Karena itu pemeliharaan dan peningkatan keterampilan sosial seseorang tidak bisa lepas dari sejauhmana dia memiliki kemampuan berfikir dalam berhubungan terutama dalam hal-hal sebagai berikut.
1)   Berbicara pada diri sendiri: berbicara pada diri sendiri bisa membuat lebih tenang, lebih focus untuk.mencapai apa yang ingin diraih, dan bisa menolong menemukan sisi positif daripada negative. Secara alternatif, bicara pada diri sendiri berguna untuk mengurangi perasaan negative sepefti dibenci, depresi, cemburu dan lain-lain.
2)   Memilih aturan pribadi yang nyata: Dalam kehidupannya tiap-tiap orang memiliki acuan aturan yang dilandasi atas jalan kehidupan masing-masing. Peraturan bisa mencerahkan perilaku untuk berhubungan dengan orang lain. Kemampuan memilih peraturan untuk pribadi akan berpengaruh besar pada seseorang sebab bisa mendukungkeberadaan seseorang atau merusak keberadaan dirinya.
3)   Menggambarkan diri dan orang lain secara akurat: Dua orang yang sedang berhubungan di dalamnya akan melibatkan persepsi-persepsi yang dimiliki masing-masing. Persepsi atau gambaran-gambaran itu akan menyusun peta mental seseorang terutama dalam menjalani proses hubungannya dengan orang lain. Gambaran seseorang kadang-kadang subjelcif tetapi di dalamnya memuat kenyataan yang objektif.
4)   Penerimaan diri sendiri dan orang lain : Dalam berhubungan dengan orang lain, sangatlah penting untuk merespon perasaan diri sendiri terutama pada saat memulai, membuat kemungkinan disukai dan menyukai, secara spontan, sensual dan masuk akal. Hubungan akan lebih menyenangkan jika seseorang dapat mengenali orang lain sehingga merasa aman walaupun terpisah secara individu.
5)   Mendengarkan perasaan pribadi: Dalam berhubungan seseorang dituntut untuk selalu mendengarkan kata hatinya. Memberikan perhatian terhadap perasaan sendiri bukan berarti seseorang harus mengabaikan yang lainnya. Ketika seseorang mendengarkan perasaannya, biasanya perasaan yang ada pada saat itu dan di tempat itu, bukan perasaan masa lalu atau hubungannya dengan yang lainnya. Namun, mendengarkan perasaan masa lampau bisa menjadi acuan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pada saat ini.
6)   Keecerdasan dari nilai dan ketakutan; Rasa aman dan tidak aman pada suatu hubungan tergantung bagaimana orang itu mempersepsi hubungannya. Kelemahan bisa membuat perasaan saying dan di sayangi. Untuk memperkuat suatu hubungan seseorang bisa berbagi kelemahan dengan pasangannya. Rasa tidak aman dan takut, jika tidak dikelola dan diatasi bisa menimbulkan rasa benci dan seangsara. Karena itu pembelajaran untuk mengatakan saya "OK" sebaik seseorang mengatakan saya kurang "OK" harus selalau dilakukan agar memperdalam kualitas hubungannya.

1 komentar: