MENINGKATKAN DAN MEMELIHARA KETERAMPILAN HUBUNGAN
SOSIAL
Sejak
pertama individu dilahirkan, sejumlah orang telah memberikan pesan-pesan yang
mempengaruhi perkembangan keterampilan hubungan sosialnya. Pesan-pesan itu bisa
memperkuat atau memperlemah efeklivitas hubungan sosial yang bersangkutan. Kadang-kadang
pesan yang diberikan seseorang konsisten atau berlawanan dengan perilaku sosial
yang ditunjukkan dan kondisi seperti itu bisa berpengaruh secara positif atau
negatif. Kekuatan dan kelemahan keterampilan hubungan sosial bias menjadi pe,nghargaan,
keberanian, dan kemungkinan munculnya hukuman atau pengabaian baik bagi diri
sendiri maupun bagi orang lain.
Terpisah dari hubungan biasa, ketika seseorang berhubungan dengan orang
lain akan berfikir tentang apa yang terjadi sebelum, selama dan sesudah melihat
perilakunya. Dengan demikian keterampilan hubungan sosial akan tergantung pada kemampuan
berfikir seseorang. Kemampuan berfikir seseorang akan berimplikasi terhadap
kemampuan memilih tindakan dan berdampak terhadap diri sendiri dan orang lain.
Karena itu pemeliharaan dan peningkatan keterampilan sosial seseorang tidak bisa
lepas dari sejauhmana dia memiliki kemampuan berfikir dalam berhubungan
terutama dalam hal-hal sebagai berikut.
1) Berbicara pada diri sendiri: berbicara pada diri sendiri bisa membuat lebih
tenang, lebih focus untuk.mencapai apa yang ingin diraih, dan bisa menolong
menemukan sisi positif daripada negative. Secara alternatif, bicara pada diri
sendiri berguna untuk mengurangi perasaan negative sepefti dibenci, depresi,
cemburu dan lain-lain.
2) Memilih aturan pribadi yang nyata: Dalam kehidupannya tiap-tiap orang memiliki
acuan aturan yang dilandasi atas jalan kehidupan masing-masing. Peraturan bisa
mencerahkan perilaku untuk berhubungan dengan orang lain. Kemampuan memilih peraturan
untuk pribadi akan berpengaruh besar pada seseorang sebab bisa
mendukungkeberadaan seseorang atau merusak keberadaan dirinya.
3) Menggambarkan diri dan orang lain secara akurat: Dua orang yang sedang
berhubungan di dalamnya akan melibatkan persepsi-persepsi yang dimiliki
masing-masing. Persepsi atau gambaran-gambaran itu akan menyusun peta mental
seseorang terutama dalam menjalani proses hubungannya dengan orang lain.
Gambaran seseorang kadang-kadang subjelcif tetapi di dalamnya memuat kenyataan
yang objektif.
4) Penerimaan diri sendiri dan orang lain : Dalam berhubungan dengan orang lain, sangatlah
penting untuk merespon perasaan diri sendiri terutama pada saat memulai,
membuat kemungkinan disukai dan menyukai, secara spontan, sensual dan masuk
akal. Hubungan akan lebih menyenangkan jika seseorang dapat mengenali orang
lain sehingga merasa aman walaupun terpisah secara individu.
5) Mendengarkan perasaan pribadi: Dalam berhubungan seseorang dituntut untuk
selalu mendengarkan kata hatinya. Memberikan perhatian terhadap perasaan
sendiri bukan berarti seseorang harus mengabaikan yang lainnya. Ketika
seseorang mendengarkan perasaannya, biasanya perasaan yang ada pada saat itu
dan di tempat itu, bukan perasaan masa lalu atau hubungannya dengan yang
lainnya. Namun, mendengarkan perasaan masa lampau bisa menjadi acuan untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan pada saat ini.
6) Keecerdasan dari nilai dan ketakutan; Rasa aman dan tidak aman pada suatu hubungan
tergantung bagaimana orang itu mempersepsi hubungannya. Kelemahan bisa membuat
perasaan saying dan di sayangi. Untuk memperkuat suatu hubungan seseorang bisa
berbagi kelemahan dengan pasangannya. Rasa tidak aman dan takut, jika tidak
dikelola dan diatasi bisa menimbulkan rasa benci dan seangsara. Karena itu pembelajaran
untuk mengatakan saya "OK" sebaik seseorang mengatakan saya kurang
"OK" harus selalau dilakukan agar memperdalam kualitas hubungannya.
Tulisannya bagus boss....bisa dishare
BalasHapus