Minggu, 20 Oktober 2013

Pengendalian Diri


   Pengendalian Diri
Hal yang paling sulit dilakukan adalah mengalahkan musuh terbesar yaitu diri kita sendiri. Jika kita sudah dapat mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri, berarti sudah mencapai tahap kecerdasan spritual yang tinggi. Mengalahkan dan mengendalikan diri sendiri bukanlah sebuah peristiwa, tetapi sebuah kebiasaan dan kedisiplinan yang harus dilakukan setiap hari.
Pengendalian diri atau “self control” berasal dari bahasa Yunani dari akar kata yang berarti menggenggam atau memegang erat. Menurut Roy Sembel (2006) kata ini sesungguhnya menjelaskan orang yang bersedia menggengam hidupnya dan mengendalikan seluruh bidang kehidupan yang membawanya kepada kesuksesan atau kegagalan.
1.     Pengertian Pengendalian Diri (Self Control)
         Pengendalian diri termasuk pengaturan diri, yaitu kemampuan-kemampuan untuk menahan gejolak perasaan dan dapat mengatur perasaan yang muncul kearah yang baik. Hurlock (1990) menyatakan kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya. Selanjutnya Rasmini (2008:13) menyatakan pengendalian diri adalah bagaimana kemampuan seseorang mengelola emosi diri sendiri, memelihara norma kejujuran, bertanggung jawab atas tindakan diri pribadi dan mempunyai keluwesan dalam penyesuaian diri.
          Emosi dapat mengendalikan diri manusia baik itu ke arah yang positif atau negatif, tinggal bagaimana manusia memilih mau menggunakan yang mana. Dalam bahasa agama manusia diberi kesempatan memilih salah satu jalan yaitu jalan kesesatan (fujur) atau jalan ketaqwaan (Qs.As-Syam). Orang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri akan berfikir bagaimana agar tidak cepat panik dan gegabah dalam tindakan. Rasullullah SAW bersabda, “Orang yang kuat bukanlah orang yang yang kuat dalam gulat, tetapi orang yang mampu menahan diri ketika marah”.
    Sabda Rasul tersebut dapat diartikan bahwa orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan diri saat marah, bukanlah orang yang berbadan besar sehingga mampu untuk bergulat.
Kazdin (1994) menambahkan bahwa kontrol diri diperlukan guna membantu individu dalam mengatasi kemampuannya yang terbatas dan membantu mengatasi berbagai hal merugikan yang dimungkinkan berasal dari luar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kontrol diri atau pengendalian diri adalah bagaimana individu mengendalikan dorongan-dorongan dalam dirinya ataupun luar dirinya yang mungkin merugikan bagi dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar