KONSELING MODEL BARAT DAN MODEL TIMUR
Profesional pendidikan
memperhatikan perkembangan kebutuhan siswa. Perhatian khususnya dipusatkan pada
aspek kognitif dan perkembangan. Sebagai seorang profesional, konseling
memusatkan pada perhatian lain dari perkembangan, seperti emosi, sosial, dan aspek-aspek
hubungan keluarga, tergantung pada sumbangan filosofi teoretis yang digunakan.
Di Barat, konselor dilatih dengan sejumlah perspektif teori yang berbeda, dan
teori-teori ini didasarkan kepada filsafat Eropah Barat. Banyak konselor
praktik yang memerlukan pengembangan teori dalam perspektif yang luas untuk
memahami lebih baik kebutuhan klien yang berbeda-beda. Para profesional
pendidikan juga bekerjasama atas dasar kepercayaan teoretis sebagai usaha dalam
mengembangkan manusia. Para pendidik menentukan bahwa emosi, sosial, fisik,
keluarga, dan kadang-kadang isu spiritual dapat membantu atau mengganggu kinerja
akademik mahasiswa. Di Barat, hal seperti itu dianggap membatasi mahasiswa,
lalu mahasiswa banyak menghubungi konselor.
Filosofi model Barat dan Timur memperhatikan perilaku manusia
berdasarkan keputusan pendidikan dan intervensi konseling. Contoh, dari
kalangan pakar-pakar Timur, termasuk Budha, Confucius, dan Lao Tzu, mendasarkan
pengaruh multi dimensi pada budaya Timur (Chan, 1963). Meskipun mereka masih mengutamakan
filosofi Timur, mereka meletakkan konsep-konsep fungsi psikologi dalam
pandangannya. Ini filisofi dan konsep psikoterapi asli China yang fokus
utamanya pada isu-isu yang dapat mengurangi masalah manusia. Ahli teori Barat
termasuk Frued, Jung, Adler, dan Glasser, cenderung berfokus pada isu-isu yang
berhasil ditiru dalam tantangan kehidupan (Leung & Lee, l98S). Freud telah
terpilih sejak dia dikukuhkan sebagai Bapak Psikoterapi modern. Jung teryilih
karena pandanganrryayang sangat dipengaruhi filsafat Timur. Adler dan Glasser
adalah ahli teori yang terpilih.karena mereka memiliki fokus yang kuat dan
berpengaruh pada sistem pendidikan di Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar