Bentuk Layanan
Bimbingan Kelompok
Layanan Bimbingan Kelompok dapat ditinjau dari dua jenis
berdasarkan topik pembicaraan yaitu kelompok tugas dan kelompok bebas. Sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Syahril dan Riska Ahmad (1986:92) bahwa
layanan bimbingan kelompok ada dua bentuk yaitu:
1. Kelompok tugas yaitu
kelompok yang terbentuk berdasarkan adanya suatu tugas yang akan dibahas
2. Kelompok bebas yaitu
bila anggota kelompok bersama pemimpin kelompok secara bersama-sama menetapkan
topik yang akan dibahas.
Sejalan dengan hal di atas, Prayitno (1995:25) juga mengemukakan
bahwa layanan bimbingan kelompok ada dua bentuk yaitu:
a. Kelompok bebas yaitu
anggota kelompok bebas melakukan kagiatan kelompok tanpa penugasan tertentu,
dan kehidupan kelompok itu memang tidak disiapkan sebelumnya. Perkembangan akan
timbul di dalam kelompok itu nantinya yang akan menjadi isi dan mewarnai
kehidupan kelompok itu lebih lanjut. Kelompok bebas memberikan kesempatan kepada
seluruh anggota kelompok untuk menentukan arah dan isi kehidupan kelompok itu.
b. Kelompok tugas yaitu
arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan terlebih dahulu. Pada dasarnya diberi
tugas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, baik pekerjaan itu ditugaskan oleh
pihak luar kelompok maupun tumbuh dalam kelompok itu sendiri sebagai hasil dari
kegiatan-kegiatan kelompok itu sebelumnya.
Pembagian kelompok atas dua bahagian ini (kelompok
tugas dan kelompok bebas), di dalam kelompok harus terdapat hubungan yang dinamis
untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti sikap
menang sendiri. Prayitno (1995:27) menyebutkan lima hal yang hendaknya
diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan sebuah kelompok adalah baik atau
kurang baik, yaitu 1) saling hubungan yang dinamis antara anggota, 2) tujuan
bersama, 3) hubungan antara besarnya kelompok dan sifat kegiatan kelompok, 4) itikad
dan sikap terhadap orang lain, dan 5) kemampuan mandiri. Oleh karena itu, dalam
kelompok bebas dapat menjadi kelompok tugas, hal ini sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai bersama.
Itikad dan
sikap anggota kelompok sangat menentukan kehidupan kelompok. Itikad baik
berarti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar menanggapi atau menyerang
pendapat orang lain, melainkan memberikan waktu anggota lain untuk mengemukakan
pendapatnya.
Manfaat Layanan
Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (1997:83) manfaat dan pentingnya bimbingan
kelompok perlu mendapat penekanan yang seksama. Melalui bimbingan kelompok
siswa:
a.
Diberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan
membicarakan berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Pendapat mereka itu boleh
jadi bermacam-macam, ada yang positif dan ada yang negatif.
b.
Memiliki pemahaman yang objektif, tepat dan luas tentang
berbagai hal yang mereka bicarakan itu.
c.
Menimbulkan sikap positif terhadap keadaan diri dan
lingkungan mereka yang bersangkut-paut dengan hal-hal yang mereka bicarakan di
dalam kelompok.
d.
Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan
penolakan terhadap yang buruk dan sokongan terhadap yang baik.
e.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk
membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula.
Lima manfaat
di atas dapat ditempa melalui dinamika kelompok di bawah bimbingan Guru
Pembimbing. Apabila manfaat tersebut dapat dikembangkan maka bimbingan kelompok
akan sangat efektif bukan saja bagi perkembangan pribadi, melainkan untuk
kemaslahatan lingkungan dan masyarakat.
Selanjutnya
manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (1994:444) adalah dapat
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yaitu:
a. Berani berbicara di
depan umum
b. Dapat mengemukakan
pendapat
c. Dapat menanggapi
pendapat orang lain
d. Tenggang rasa dalam
berbicara dan menghargai pendapat orang lain
e. Mampu mengendalikan
diri dan menahan emosi
Berdasarkan pendapat di atas dapat simpulkan bahwa manfaat bimbingan kelompok adalah; 1). diperolehnya
informasi dan pemahaman baru dari topik bahasan dari berbagai aspek kehidupan,
2). upaya pengembangan diri atau pribadi, diantaranya berani berbicara di muka
umum, berani menanggapi pendapat orang lain, berani mengemukakan pengalamannya,
berani mengemukakan ide dan gagasan barunya, mampu bertenggang rasa dan
berkembangnya minat, bakat yang dimilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar