Jumat, 27 September 2013

Bentuk dan manfaat Layanan Bimbingan Kelompok


  Bentuk Layanan Bimbingan Kelompok
    Layanan Bimbingan Kelompok dapat ditinjau dari dua jenis berdasarkan topik pembicaraan yaitu kelompok tugas dan kelompok bebas. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Syahril dan Riska Ahmad (1986:92) bahwa layanan bimbingan kelompok ada dua bentuk yaitu:
1. Kelompok tugas yaitu kelompok yang terbentuk berdasarkan adanya suatu tugas yang akan dibahas
2. Kelompok bebas yaitu bila anggota kelompok bersama pemimpin kelompok secara bersama-sama menetapkan topik yang akan dibahas.

    Sejalan dengan hal di atas, Prayitno (1995:25) juga mengemukakan bahwa layanan bimbingan kelompok ada dua bentuk yaitu:
a. Kelompok bebas yaitu anggota kelompok bebas melakukan kagiatan kelompok tanpa penugasan tertentu, dan kehidupan kelompok itu memang tidak disiapkan sebelumnya. Perkembangan akan timbul di dalam kelompok itu nantinya yang akan menjadi isi dan mewarnai kehidupan kelompok itu lebih lanjut. Kelompok bebas memberikan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk menentukan arah dan isi kehidupan kelompok itu.
b. Kelompok tugas yaitu arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan terlebih dahulu. Pada dasarnya diberi tugas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, baik pekerjaan itu ditugaskan oleh pihak luar kelompok maupun tumbuh dalam kelompok itu sendiri sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan kelompok itu sebelumnya.
Pembagian kelompok atas dua bahagian ini (kelompok tugas dan kelompok bebas), di dalam kelompok harus terdapat hubungan yang dinamis untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti sikap menang sendiri. Prayitno (1995:27) menyebutkan lima hal yang hendaknya diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan sebuah kelompok adalah baik atau kurang baik, yaitu 1) saling hubungan yang dinamis antara anggota, 2) tujuan bersama, 3) hubungan antara besarnya kelompok dan sifat kegiatan kelompok, 4) itikad dan sikap terhadap orang lain, dan 5) kemampuan mandiri. Oleh karena itu, dalam kelompok bebas dapat menjadi kelompok tugas, hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai bersama.
    Itikad dan sikap anggota kelompok sangat menentukan kehidupan kelompok. Itikad baik berarti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar menanggapi atau menyerang pendapat orang lain, melainkan memberikan waktu anggota lain untuk mengemukakan pendapatnya.
 Manfaat Layanan Bimbingan Kelompok
          Menurut Prayitno (1997:83) manfaat dan pentingnya bimbingan kelompok perlu mendapat penekanan yang seksama. Melalui bimbingan kelompok siswa:
a.      Diberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Pendapat mereka itu boleh jadi bermacam-macam, ada yang positif dan ada yang negatif.
b.      Memiliki pemahaman yang objektif, tepat dan luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan itu.
c.      Menimbulkan sikap positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang bersangkut-paut dengan hal-hal yang mereka bicarakan di dalam kelompok.
d.      Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan sokongan terhadap yang baik.
e.      Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula.
    Lima manfaat di atas dapat ditempa melalui dinamika kelompok di bawah bimbingan Guru Pembimbing. Apabila manfaat tersebut dapat dikembangkan maka bimbingan kelompok akan sangat efektif bukan saja bagi perkembangan pribadi, melainkan untuk kemaslahatan lingkungan dan masyarakat.
    Selanjutnya manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (1994:444) adalah dapat mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yaitu:
a. Berani berbicara di depan umum
b. Dapat mengemukakan pendapat
c. Dapat menanggapi pendapat orang lain
d. Tenggang rasa dalam berbicara dan menghargai pendapat orang lain
e. Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi
  Berdasarkan pendapat di atas dapat simpulkan bahwa manfaat  bimbingan kelompok adalah; 1). diperolehnya informasi dan pemahaman baru dari topik bahasan dari berbagai aspek kehidupan, 2). upaya pengembangan diri atau pribadi, diantaranya berani berbicara di muka umum, berani menanggapi pendapat orang lain, berani mengemukakan pengalamannya, berani mengemukakan ide dan gagasan barunya, mampu bertenggang rasa dan berkembangnya minat, bakat yang dimilikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar