Minggu, 02 Maret 2014

PENILAIAN KETERAMPILAN HUBUNGAN SOSIAL


PENILAIAN KETERAMPILAN HUBUNGAN SOSIAL
Dalam penilaian keterampilan hubungan sosial, ada beberapa masalah yang harus ditangani agar memperoleh penilaian yang valid dan reliable. Adapun masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut
1.    Beberapa perilalat merupakan perilalat spesifik.
Seorang anak (Individu) dapat berperilaku pada satu situasi dan tidak dalam situasi lain. Satu pertentangan dapat terjadi karena kondisi-kondisi yang mendorong perilaku jadi berbeda atau yang dirasakan individu menjadi beberapa pada situasi lain. Bandura, 1977 ( Gwendolyn Cartledge, 1992) menunjukkan bahwa individu mempelajari perilakunya melalui oo-servasi terhadap perilaku orang lain. Dengan demikian seorang individu dapat memiliki beberapa pemahaman kognitif mengenai perilakunya atau mereka dapat membentuk perilaku sesuai dengan harapan. Faktor motivasi dalam bentuk penguatan kondisi pada lingkungan dapat juga memiliki efek terhadap penampilan perilaku sosial individu. Guru atau orang tua perlu mengetahui apa kontingensi penampilan terhadap struktur penilaian situasi pada suatu cara yang membuat individu berperilaku positif.

2.    Penilaian keterampilan sosial yang reliable di antara orang yang berbeda.
Ada beberapa sumber data tentang keterampilan social individu, termasuk variasi orang dewas4 sebaya atau dirinya sendiri. Berbagai studi menentukan adanya suatu kesepakatan perilaku sosial terhadap suatu subjek baik antara peneliti dan orang fua, orang fua dan guru, atau orang dewasa dan anak-anak. Anak sendiri memiliki persepsi tentang keterampilan sosial mereka tidak ada hubungan dengan persepsi orang lain, tetapi anggapan anak merupakan bagian penting dari informasi penilaian terutama hubungannya dengan motivasi untuk mengubah dan merespon pengajaran keterampilan sosial.
3.    Masalah lain berkaitan dengan validitas dan reliabilitas
Seperti yang telah diungkapkan ada variasi yang luas antara perorangan dan kelompok tentang siapa yang dapat dihargai sebagai bagian dari perilaku sosial yang dapat diterima oleh sebagian anak. Tahap perkembangan perilaku sosial harus juga diambil melalui pertirhbangan dalam menetapkan criteria. Seorang siswa sekolah lanjutan dapat dipertimbangkan dalam memiliki kemampuan yang baik bila ia dapat :         1) kontak mata;2) senyum; 3) "say hallo"; 4) menyebut nama sendiri;          5) bertanya nama lawan bicara; 6) mengulurkan dan berjabat tangan. Sedangkan bagia anak usia pra sekolah sudah baik bila mereka menunjukkan: 1) kontak mata; 2) "say hallo"; 3) menyebutkan nama sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar